Lihat Apa Kata Nasabah Kami
Saya gabung jadi Nasabah Asuransi Allianz tahun 2003. Kemudian tahun 2012 saya ambil dengan proteksi yang lebih besar. Saya sempat klaim penyaktit kritis tahun 2013 akhir dan sudah cair tahun 2014. Nominal klaimnya lebih dari Rp 5 Milyar. Bersyukur sampai sekarang terproteksi sebab ada fitur pembebasan premi.
Ibu Rosienko
Pengusaha
Saya adalah peserta Asuransi Allianz Syariah. Belum sampai 2 tahun menjadi peserta harus menghadapi resiko hidup yaitu kanker. Proses klaim 2 minggu, dana cair Rp 10.000.000.000,- serta pembebasan premi Rp 22,4 Juta hingga tahun 2042. Kini anak-anak dapat tercukupi dana pendidikan dan kebutuhannya.
Dr. Cynthia
Dokter & Pemilik RS, Jawa Tengah
Saya adalah ahli waris ibu saya. Ibu saya sebelumnya sudah punya polis namun setelah dibedah, manfaat polis yang ada nilai proteksi penyakit kritisnya sangat kecil. Dana sakit kritis cair Rp 6.000.000.000,- ketika ibu saya terkena sakit kritis. Saat itu saya baru berusia 18 tahun. Sungguh terbantu.
Ahli waris
Anak, Medan
Saya memilih Asuransi Allianz sebab proteksinya lengkap dan besar. Pengalaman saya saat klaim penyakit kritis, kanker payudara, hanya dalam waktu 7 hari kerja klaim dibayarkan Rp 2.000.000.000,-. Proses tidak ribet, dana langsung ditransfer ke rekening saya. Dana saya pakai untuk pengobatan yang lebih baik.
Sulastri
Nasabah
Menjadi Nasabah Asuransi Allianz kurang lebih 2 tahun atas rekomendasi teman. Pengalaman saya adalah saat Januari mengalami pecah pembuluh darah di otak dan harus melakukan pembedahan. Nominal yang cair adalah Rp 102 Juta. Saya sangat merekomendasikan untuk memiliki Asuransi Penyakit Kritis dari Allianz.
Benny
Nasabah sejak 2015
Saya lebih muda dari suami, tapi saat dengar penjelasan manfaat proteksi kritis yang begitu bagus, saya langsung ambil. Tidak sangka saya yang terkena sakit kritis lebih dulu. Bersyukur sudah ambil TAPRO Family, sekeluarga kami bebas premi dan tetap terlindungi. Klaim sakit kritis cair hampir 1 Miliar!
Ibu Jusniah
Pengusaha Air Mineral, Jelambar
Keluarga Terlindungi
Fakta lembaga kesehatan dunia (WHO) mengatakan lebih dari 70% orang meninggal dunia diakibatkan penyakit kritis. Dan faktanya adalah 100% anggota keluarga PASTI ada yang mengalami risiko sakit kritis.
